Belakangan ini koran-koran dibanjiri iklan penjualan laptop murah. Dari raja-raja laptop seperti Toshiba, IBM alias Lenovo, HP, Acer, sampai para pendatang baru seperti ECS, A Note, dan Benq, semua pasang advertensi. Dengan uang Rp 5 jutaan, siapa pun bisa bawa pulang laptop keren dan gaya.
Dari belasan merek dan jenis laptop yang bertebaran itu kira-kira mana yang cocok untuk Anda?
Berikut ini sebagian faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih laptop. Ini hasil pikiran dummy for dummies, hehehe … Siapa tahu berguna.
1. Tentukan batas kisaran harga
Menurut para konsultan finansial sebaiknya kita membeli berdasarkan KEBUTUHAN bukan KEINGINAN bukan pula GENGSI. (gengsi aja kok nggak boleh)
Kalau buat yg suka ngoprek program komputer, desain grafis yang berat, memang lebih enak pake prosesor kelas atas seperti Core 2, AMD Turion. Centrino atau Core Solo biasa pun sebenarnya juga sudah lumayan lah.
Dan ingat laptop-laptop prosesor Core Duo itu saat ini pun tidak bisa running 100 persen seperti yang diinginkan produsennya. Karena, prosesor Core 2 menuntut software baru yang cocok untuk “otaknya”. Dan sekarang ini software itu masih sedikiiiiit sekali. Baru Windows Vista doang (itu pun baru dilaunch). Jadi, aspek kecepatan yang diharapkan dari kerja laptop Core 2 ini ya.. ndak terlalu dramatik..
Bagi pengguna yang bukan high frequent flyer kelas baterai yg 2,5-3 jam pun sudah cukup. (Emang seberapa kuat sih kita kerja di kafe seperti Starbucks? mendingan ngelihatin tamu kafe atau baristanya kan daripada kerja, hehehe)
Yang suka kecil tentu saja pilih layar 8, 10, 11 atau 12 inchi –> sayangnya yg kecil ini biasanya lebih mahal Yang sedang-sedang sih 13 atau 14 inchi. Yang 15 inchi biasanya lebih murah lagi. Ingin lebar tapi nggak pingin kelihatan gede pilih yang wide screen. Layar 13 wide sreen lumayan, tak terlalu kecil atau gede. Yang buat desain ya enaknya 17 inchi
5. Yang perlu diingat pula laptop yang sudah kita beli itu cenderung harganya terjun bebas.Dalam 2 tahun laptop bekas itu bisa turun harganya 2-4 juta. Jadi kalau beli mahal-mahal pertimbangkan pula penyusutan nilai yg gila-gilaan.
Kalau saya sih lebih suka membeli laptop yang tak terlalu canggih mengingat toh harganya 2-4 tahun akan drop habis-habisan dan menjual kembali laptop itu tak gampang. Pilih teknologi medium, dengan harga menengah mungkin salah satu alternatif yang patut dipertimbangkan karena dari sisi teknologi tak ketinggalan amat, dari harga juga ngga nguras kantong banget.
Acer — merek taiwan desain manis, klaim nya sih nomor satu di Eropa tahun 2006
Toshiba — pernah bertahun-tahun jadi laptop no 1 di dunia dan di Indonesia, lumayan bandel
ECS — merek Taiwan , katanya sih ok tanya Prabandari (Kabiro Tempo di bandung, dia beli ECS yang tablet PC yg bentuknya spt buku agenda dari tahun 2005), purnajual katanya juga oke
Dell –keren untuk tipe yang Inspiron seperti punya kantor pemerintah (Teknologi)
Fujitsu — yang tipe kecilnya keren.. walau tak selucu Vaio
Powerbook — cool and different, tipis, tapi berat dan tak cocok bagi pengoprek komputer karena sistem operasinya Macintosh.
Faktor lainnya sih cuma asesoris seperti koneksi bluetooth, infra merah, pengaman dg sidik jari, pembaca kartu SD. Semuanya bisa jadi pertimbangan minor.
Ya, ini uneg-uneg pemburu dan penggemar laptop bekas hehehehe, boleh didengar boleh juga tidak. Jadi, selanjutnya terserah Anda.